A.
Karbohidrat
Karbohidrat
sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
setruktur molekul yang berbeda-beda, meskipun terdapat persamaan-persamaan dari
sudut kimia dan fungsinya.sumua karbohidrat terdiri dari atas unsur-unsur
karbon(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Rumus kimia karbohidrat adalah Cn(H2O)n
memberi kesan zat karbon yang diikat dengan air, sehingga diberi nama karbo
hidrat. Karbohidrat dapat ditinjau dari sudut jenisnya, sumber dan penentuan
karbohidrat dalam makanan. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan pada
umumnya ada tiga jenis yaitu, monosakarida, disakarida,dan polysakarida.
a.
Monosakarida (Gula Sederhana)
Monosakarida
adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul terkecil
karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida dapat diserap oleh dinding usus halus dan
masuk kedalam peredaran darah. Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga
golongan:
1.
Glukosa, di sebut juga dektrosa yang
terdapat dalam buah buahan dan sayur sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya
akan diubah menjadi glukosa.
2.
Fruktosa, disebut juga levulosa, zat ini
bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam
madu yang menyebabkan rasa manis.
3.
Galaktosa, berasal dari pemecahan
disakarida.
b.
Disakarida (Gula Ganda)
Disakarida
adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme,
disakarida di pecah menjadi dua molekul samarida oleh enzim dalam tubuh.
Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan.
1. Sukrosa,
terdapt dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan sukrosa akan di
pecah menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Maltosa,
hasil pecahan zat tepung (patih) yang selanjutnya di pecah menjadi dua molekul glukosa.
3. Laktosa
( gula susu), banyak terdapat pada susu, dalam tubuh manusia laktosa agak sulit
dicerna jika di bandingkan dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan
laktosa akan di pecah menjadi satu molekul glukosa dan satu molekul glaktosa.
c.
Polysakarida (Karbohidrat Kompleks)
Polysakarida merupakan
gabungan beberapa molekul monosakarida. Polysakarida di kelompokkan menjadi
tiga golongan:
1. Pati,
merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat
dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
2. Serat,
merupakan komponen dinding sel tanaman yang tidak dapat di cerna oleh sistim
pencernaan manusia. Serat ini bermanfaat untuk meransang alat cerna agar
mendapat cukup getah cerna, membentuk volume sehingga menimbulkan rasa kenyang
dan membantu pembentukan faeses.
3. Glikogen,
disebut juga pati binatang, dalam jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan
dalam hati dan otot dalam jumlah kecil sebagai cadangan karbohidrat. Simpanan
glikogen hati kurang lebih 4.0 % dari berat hati, sedangkan pada otot hanya 0,7%.
Oran dewasa dengan berat badan 70 kg, kira-kira berat hatinya 1800 gram
sehingga simpanan glikogen hati 72 gram, sedangkan berat otot kurang lebih 35
gram sehingga simpanan glikogen 245 gram. Simpanan glikogen normal 1,5 gram per
100 gram otot.
Kadar
Karbohidrat Dalam Beberapa Bahan Makanan
Karbohidrat
merupakan sumber kalori bagi manusia, sebagian besar kalori yang di dapat oleh
tubuh manusia berasal dari karbohidrat yaitu kurang lebih 60-80% dari total
kalori. Bahan makanan sumber karbuhidrat dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kadar Karbohidrat Di Dalam
Beberapa Makanan
Bahan makanan
|
CHO g/100g
|
Bahan makanan
|
CHO g/100g
|
Beras giling
|
78,9
|
Ayam
|
0
|
Bungkil (saridele)
|
41,3
|
Daging sapi
|
0
|
Bungkil kacang tanah
|
30,5
|
Hati sapi
|
6,0
|
Kacang bogor
|
65,0
|
Telur ayam
|
0,7
|
Kacang hijau
|
62,9
|
Telur bebek
|
0,8
|
Kacang kedelai kering
|
34,8
|
Ikan bendeng
|
0
|
Kacang tanah kering
(kupas)
|
42,8
|
Ikan gabus
|
0
|
Oncom
|
22,6
|
Kepiting
|
14,1
|
Sagu
|
84,7
|
kerang
|
3,6
|
Tahu
|
1,6
|
Teri bubuk
|
1,8
|
Tempe
|
12,7
|
Klewek
|
54,2
|
Tapioka
|
88,2
|
Buah sawo
|
22,4
|
Bayam
|
6,5
|
Pisang
|
23,0
|
Bawang putih
|
12,8
|
Pepaya
|
12,2
|
Daun mete muda
|
16,2
|
Salak
|
20,9
|
Daun ketela (ubi
jalar)
|
110,4
|
Nangka masak
|
27,6
|
Daun singkong
|
13,0
|
Mangga
|
17,2
|
Daun kangkung
|
5,4
|
Durian
|
28,0
|
Cempedak
|
28,0
|
Ø Fungsi
Karbohidrat
Karbohidrat
adalah sumber utama energi yang murah. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
masih memiliki fung yaitu memberi folume pada lambung dan usus, sehingga
menimbulkan rasa kenyang. Memberi ransangan mekanik dan melancarkan gerakan
pristaltik yang melancarkan bubur makanan serta memudahkan pembuangan tinja.
Kelebihan karbohidrat dapat disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati, yang
dapat diguanakan tubuh bila diperlukan banyak energi dalam kegiatan tubuh.
Karbohidrat sebagai penghasil energi memberikan empet kalori setiap gram
karbohidrat umumnya di Indonesia 70%-80% dari keseluruhan energi untuk
keperluan tubuh berasal dari karbohidrat.
Ø Kebutuhan
Karbohidrat
Orang
dewasa dengan aktifitas sedang memerlukan karbohidrat rata-rata 8-12 gram/kg
BB/hari, sedangkan kebutuhan minimal setiap orang adalah 50-100 gram/hari.
Untuk mencegah ketosis. Ketosis adalah meningkatnya kadar keton atau sisia
produk hati yang tidak dapat dioksidasi dalam darah, sehingga mengakibatkan.
Pembakaran lemek berlebihan. Gejala ketosis ini
antara lain produksi urine meningkat, depresi, mual, lelah dan pening.
B.
Lemak
Lemak
merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbohidrat
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat pelarut
terentu. Ada perbedaan antara lemak dan minyak, yaitu lemak yang padat pada
suhu kamar disebut lemak atau gajih, sedangkan lemak yang cair pada suhu kamar
disebut minyak.
Lemak
digunakan oleh tubuh sebagai zat tenaga atau pemberi kalori. Lemak menghasilkan
lebih banyak kalori dari pada karbohidrat dan protein, yaitu 9 kalori/gram.
Disamping itu lemak berguna untuk melindungi bagian yang halus misalnya otak,
ginjal dan mata. Terhadap gangguan lemak diperlukan juga untuk melarutkan
vitamin tertentu, yaitu vitamin A, D, E, dan K, agar vitamin tersebut dapat
diserap dinding usus.
Lemak
dikelompokkan menjadi tiga jenis:
1.
Simple Fat (Lemak Sederhana/Lemak Bebas)
Lebih
dari 90% lemak tubuh adalah trigliserida yang terbagi dalam dua jenis, yaitu
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh terdapat dalam
daging sapi, biri-biri, kelapa, kelapa sawit, kuning telur. Sementera asam
lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung, minyak zaitun dan mete.
2.
Lemak ganda
Lemak
ganda mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan senyawa lain.jenis lemak
ganda meliputi pospolipid, merupakan komponen membran sel, komponen dan
struktur otak, jaringan saraf bermanfaat untuk penggumpalan darah. Glukolipid
mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen.
3.
Derivat Lemak
Termasuk
lemak jenis ini adalah kolesterol, terdapat pada produk binatang (otak, ginjal,
hati, daging, unggas, ikan, kuning telur, sati butir telur mengandung 275 mg
kolesterol). Kolesterol sendiri pada dasarnya memiliki beberapa manfaat antara lain:
a. Sebagai
komponen penting jaringan saraf dan membran sel.
b. Pemecahan
kolesterol oleh hati menghasilkan garam empedu yang bermanfaat untuk pencernaan
dan penyerapan lemak.
c. Membentuk
hormon tertentu misalnya hormon seksualitas.
d. Pelopor
pembentukan vitamin D.
Berdasarkan
proses pembentukannya lemak digolongkan menjadi dua kelompok yakni lemak
essensial (tidak dapat di hasilkan oleh tubuh, sehingga harus ada dalam
makanan) dan lemak non essensial (dapat dihasilakan oleh tubuh melalui proses
interkonversi bahan makanan). Kelebihan makanan dalam tubuh akan disimpan dalam
bentuk lemak terutamapada jaringan bawah kulit, sekitar otot, jantung,
paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya.
Simpanan
lemak dalam tubuh bermanfaat untuk cadangan energi, sebagai bantalan alat-alat
tubuh seperti ginjal, biji mata, isolasi tubuh, mempertahankan tubuh dari
gangguan luar seperti pukulan atau zat-zat kimia yang berbahaya serta dapat
merusak jaringan otot dan tubuh. Lemak bukan hanya diperoleh dari makanan
hewani, melainkan juga tumbuh-tumbuhan. Berikut adalah makanan sumber lemak
baik dari tumbuh-tumbuhan nabati ataupun hewan (hewani).
a. Berasal
dari tumbuh-tumbuhan yaitu buah, biji, biji kemiri, zaitun, kelapa dan jagung.
b. Berasal
dari hewan mentega,susu, keju, kuning telur.
Tabel
2. Kadar Lemak Pada Beberapa Bahan Makanan (Per 100 gram)
Lemak nabati
|
Gram/100
|
Lemak Hewani
|
Gram/100
|
Kacang tanah
|
42,8
|
Daging sapi, gemuk
|
22,0
|
Kacang kedelai kering
|
18,1
|
Daging babi, gemuk
|
45,0
|
Kacang mete
|
0
|
Daging kambing
|
9,2
|
Biji kelapa tua
|
34,7
|
Daging kerbau
|
0,5
|
Biji jagung
|
1,3
|
Daging ayam
|
5,0
|
Biji kemiri
|
63,0
|
Daging kelinci
|
2,5
|
Buah alpukat
|
6,5
|
Ikan segar
|
4,5
|
ASI
|
0
|
Telur
|
11,5
|
Susu kerbau
|
0
|
Telur
|
3,5
|
Susu kambing
|
2,3
|
Sumber:
Sugeng Santoso dan Anne Lies Ranti 2004
Bahan
makanan sumber lemak dapat dibedakan dalam dua golongan:
1. Dapat
dilihat (visible fat) misalnya mentega, margarine, minya kelapa dan minyak
jagung.
2. Tak
dapat dilihat (invisible fat) misalnya lemka yang terdapat dalam susu, kuning
telur, kacang tanah, kemiri, dan alpukat.
Fungsi
lemak adalah pertama, sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam jaringan
tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dalam tubuh. Kedua, sebagai sumber asam
lemak yaitu zat-zat gizi yang essensial bagi kesehatan kulit dan rambut.
Ketiga, berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam
lemak. Kebutuhan lemak keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0,5-1
gram/Kg BB/hari.
C.
Protein
Protein
berasal dari kata Yunani proteios yang berarti “yang pertama” atau “yang
terpenting”. (Ahmad Djaeni Sedioetama, 1987). Protein merupakan zat gizi yang
sangat penting karena paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan.
Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O dan unsur khusus yang tidak
terdapat dalam karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen (N). Protein mengandung
20-24 jenis asam amoni. Asam amino terdiri dari asam amino essensial (tidak
dapat dihasilkan tubuh sehingga harus ada dalam makanan), terdiri dari sembilan
macam yaitu:
Lisine
Triptofan Histidin
Fenilalanin Leusin Metionine
Isoluesine Treonin Valin
Adapun jenis asam amino lainya
adalah asam amino non essensial dapat dihasilkan tubuh) terdiri dari:
Arginine Hestidine Alanine Cystine Glisine Serine Asparagine Asam Glutamin Terosine
Kistine
Asam Aspartik Hidroxylsine
Prolin
Glutamin Taurine
Menurut klasifikasinya protein
dapat dibagi atas tiga golongan yaitu:
1. Protein
sempurna, yaitu protein yang mengandung 9 macam asam amino essensial dalam
jumlah yang cukup. Protein yang termasuk dalam golongan ini dapat menjamin
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Protein inilah yang dibutuhkan
anak dalam masa tumbuh kembang.
2. Protein
setengah sempurna, protein tidak mengandung semua jenis asam amino esensial,
protein ini tidak dapat menjaminpertumbuhan, cukup untuk mempertahankan
jaringan tubuh, sumbernya ialah kacang-kacangan.protein ini dapat memelihara
kesehatan orang dewasa yaitu pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai.
3. Protein
tidak sempurna, yaitu protein yang tidak atau sedikit sekali mengandung asam
amino esensil. Protein ini tidak menjamin pertumbuhan ataupun pemeliharaan
tubuh.
Tabel
3. Kadar Protein di dalam Beberapa Bahan Makanan
Sumber Bahan Makanan
|
Gram/100
|
Bahan Makanan
|
Gram/100
|
Sumber Protein
Hewani
|
Sumber Protein Nabati
|
||
Daging
|
18,8
|
Kacang Kedelai
Kering
|
34,9
|
Hati
|
19,7
|
Kacang Hijau
|
22,2
|
Babat
|
17,6
|
Kacang Tanah
|
25,3
|
Jeroan
|
14,0
|
Beras
|
7,4
|
Daging kelinci
|
17,0
|
Jagung, Panen
Lama
|
9,2
|
Ikan segar
|
17,0
|
Terigu
|
8,9
|
Kerang
|
16,4
|
Jampang
|
6,2
|
Udang segar
|
21,0
|
Kenari
|
15,0
|
Ayam
|
18,2
|
Kelapa
|
3,4
|
Telur
|
12,8
|
Daun Singkong
|
6,8
|
Susu sapi
|
3,2
|
Singkong,
Tapioka
|
1,1
|
Fungsi protein
1. Membangun
sel tubuh, makin bertambah usia seorang bayi, makin bertambah berat badannya.
Bertambahnya berat badan sebab disebabkan oleh terbentuknya jaringan beru
seperti tulang dan otot.
2. Mengganti
sel tubuh, sering sel atau jaringan tubuh manusia mengalami kerusakan, misalnya
akibat cedera dalam melakukan kegiatan fisik sehingga perlu protein sebagai
pengganti sel-sel yang telah rusak.
3. Membuat
air susu, enzim dan hormon, air susu ibu tersusun atas protein, demikian juaga
untuk membentuk enzim maupun hormon diperlukan protein.
4. Membuat
protein darah, upaya mempertahankan stabilitas tekanan osmose struktur darah
memerlukan protein.
5. Menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
6. Pemberi
kalori.
Kebutuhan protein untuki anak-anak
secara relatif lebih tinggi dari pada kebutuhan orang dewasa. Kebutuhan protein
/kg berat badan:
Bayi 3gr
Anak 6-12 tahun 2 gr
Remaja 1.5 gr
Dewasa 1 gr
Khusus untuk ibu hamil diperlukan
tambahan 20 gr protein /hari dan ibu menyusui ditambah 40 gr protein/hari.
D.
Mineral
Mineral
adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk membantu
reaksi fungsi tubuh, misalnya untuk memelihara keteraturan metabolisme.kurang
lebih 4 % berat tubuh manusia terdiri atas mineral. mineral ini terdiri dari:
1.
Garam Kapur atau Kalsium
Garam
kapur atau kalsium merupakan bagian yang penting dari tulang dan gigi. 99% dari
kalsium tubuh terdapat dalam tulang dan gigi. Kalsium diperlukan juga untuk
membantu pembekuan darah pada waktu luka dan membantu pekerjaan otot-otot dan
saraf. Kalsium banyak diperlukan dalam masa pertumbuhan, juga pada ibi-ibu yang
sedang menyusui.
Mengenai
kebutuhan kalsium, anak-anak dibawah 10 tahun memerlukan 0,5 gram, sedangkan
anak-anak 10 tahun sampai remaja 0,7 gram, dan orang dewasa 0,6 gram. Ibu hamil
dan menyusui 1,2 gram sehari. Dan bila tubuh kekurangan kalsium, maka tulang
dan gigi menjadi rapuh.
Kalsium
terdapat dalam bahan makanan hewani dan nabati, jadi bahan makanan hewani yang
mengandung kalsium ialah; ikan, telur, susu. Sedangkan bahan makanan nabati
yang merupakan sumber kalsium adalah; bayam, dau kacang, daun kelor, selada
air, sawi dan kacang kedelai.
2.
Garam Besi
Garam
besi diperlukan untuk pembentukan zat warna darah yang terdapat pada
butir-butir darah merah. Butir-butir darah merah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke semua sel tubuh. Oksigen diperlukan pada pembakaraan zat makanan.
Pembakaran zat makanan menghasilkan tenaga.
Ibu
hamil, ibu yang sedang menyusui, anak remaja memerlukan lebih banyak garam besi
dari pada laki- laki dewasa. Kebutuhan garam besi sebagai berikut:
-
Anak-anak : 5-10 mg/hari
-
Pria (dewasa) : 8 mg/hari
-
Wanita (dewasa) : 10-12 mg/ hari
-
Ibu hamil dan menyusui : 15-18 mg/hari
Garam besi terdapat dalam bahan
makanan hewani, misalnya ; hati, ginjal, daging, kuning telur dan susu.
Sedangkan yang terdapat dalam bahan makanan nabati seperti; bayam, dau singkong,
kangkung, kacang hijau, dan sebagainya.
3.
Garam Yodium
Yodium merupakan unsur penting dalam
hormon thyroxine yang mengatur proses-proses penting dalam tubuh dan
mempengaruhi pertumbuhan tubuh. Kebutuhan yodium sedikit sekali. Orang dewasa
memerlukan 0,15-0,30 mg sehari.
Yodium terdapat dalam ikan laut,
udang, kepiting, minyak ikan, agar-agar, sayuran dan buah-buahan.
4.
Garam Phospor
Phospor
terdapat dalam jaringan-jaringan sel tubuh dan bersama kalsium dalam tulang dan
gigi. Phospor berguna dalam pembentukan tulang dan gigi dan dalam pertumbuhan
tubuh. Kekurangan phospor menyebabkan penyakit tulang dan terlambatnya
pertumbuhan tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber phospor ialah susu,
daging, telur, padi-padian dan sayuran hijau.
Berdasarkan
jumlah yang diperlukan tubuh mineral dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni:
a. Mayor
mineral (makro mineral atau Makro Nutrition Element)
Jumlah
yang diperlukan tubuh dari mineral jenis ini adalah lebih dari 100 mg/hari.
Yang termasuk mineral jenis ini adalah kalsium (Ca), Fosfor (P), Kalsium (K),
magnesium (Mg), Sulfur (S), Sodium/Natrium (Na), dan chlorida (CI).
b. Trace
Mineral (Mikromineral atau Mikronutrition Element)
Jumlah
yang diperlukan tubuh dari jenis mineral ini kurang dari 100 mg/hari. Yang
termasuk mineral jenis ini antara lain zat besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn),
Mangan(Mg), Jodium (J), dan Fluoride (f). Zat tersebut merupakan komponen
terpenting dari struktur tulang, jaringan ikat,hemoglobin,hormon dan enzim.
Tabel
4. Bahan Makanan Sumber Mineral
Mineral
|
Sumber bahan makanan
|
Fungsi
|
Na (sodium natrium)
|
Garam meja, keju, daging, dan ikan.
|
Transmisi neuromuscular, kondisi saraf,
keseimbangan asam basa.
|
K (kalium)
|
Susu, daging, sayuran, sereal, kacang
dan buah segar.
|
Transmisi neuromuscular, kondisi saraf,
keseimbangan asam basa.
|
Ca (kalsium)
|
Susu, keju, kacang sayuran hijau,
roti, ikan kecil yang dimakan dengan tulangnya.
|
Struktur tulang/gigi, pembekuan darah.
|
Mg (magnesium)
|
Sayuran hijau, daging, susu, sereal,
ikan, produk susu.
|
Pembentukan tulang, reaksi enzim, metabolisme
energi.
|
P (fosfor)
|
Beras, sereal, daging, susu, sayuran
hijau.
|
Pembentukan tulang/gigi, metabolisme energi.
|
Fe (zat besi)
|
Kacang/ bji-bijian, organ, daging
merah.
|
Pembentukan hemoglobin.
|
Zn (seng (zink))
|
Daging, seafood, sayuran
|
Pembentukan enzim.
|
Cu (tembaga)
|
Kerang, kepiting, daging, kacang,
coklat.
|
Pembentukan enzim.
|
J (jodium)
|
Seafood, telur, produk susu.
|
Fungsi kelenjar tiroid.
|
F (flouride)
|
Seafood, air teh.
|
Struktur gigi.
|
Mn (manganese)
|
Kacang, buah kering, sereal/ beras,
teh
|
Pembentukan enzim.
|
Cr (chromium)
|
Daging dan produk susu, telur.
|
Metabolisme insulin dan glukosa.
|
Se (selenium)
|
Seafood, daging, beras
|
Antioksida/ membran, transfer elektron.
|
E.
Vitamin
Vitamin
adalah zat makanan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan penyempurnaan
kesehatan tubuh. Dalam tubuh vitamin bekerja sebagai biokatalisator, yakni
berperan untuk memperlancar reaksi-reaksi dalam tubuh.selain itu, vitamin
berperan sebagai anti oksida, yakni zat untuk menghindarkan terjadinya radikal
(free radikal). Jenis vitamin yang termasuk zat anti oksida adalah vitamin A,
C, dan E.
Tabel 5. Bahan Makanan Sumber Vitamin A/Karotin
Bahan Makanan
|
SI / 100 gram
|
Bahan Makanan
|
SI / 100 gram
|
Bahan makanan nabati
|
Bahan makanan hewani
|
||
Jagung muda, kuning, biji
|
117
|
Ayam
|
810
|
Jagung kuning baru panen
|
440
|
Hati sapi
|
43.900
|
Biji
|
510
|
Ginjal sapi
|
1,150
|
Jagung kuning panen lama
|
7.700
|
Telur itik
|
1,230
|
Biji
|
Ikan segar
|
150
|
|
Ubi rambat merah
|
423
|
Daging sapi kurus
|
20
|
Lamtoro, biji muda
|
157
|
Alpukat
|
180
|
Kacang hijau kering
|
12.000
|
belimbing
|
170
|
Wortel
|
6.000
|
Mangga matang di pohon
|
6.350
|
Bayam
|
Apel
|
90
|
|
Daun melinjo
|
10.000
|
Jambu biji
|
23
|
Daun singkong
|
11.000
|
||
Genjer
|
3.800
|
||
Kangkung
|
6.300
|
Fungsi
vitamin berlainan untuk berbagi vitamin. Vitamin B di ketahui berhubungan erat
dengan fungsi enzim yaitu ko-enzym yang mengandung vitamin B dalam tubuh diubah
menjadi hormon yang berpengaruh pada transfer zat kapur (Ca). Ada beberapa
vitamin yang larut dalam lemak adalah sebagai berikut:
1.
Vitamin A ; fungsi dalam proses melihat,
metabolisme umum, dan reproduksi.
2.
Vitamin D ; berfungsi sebagai pro
hormon, transfor kalsium kedalam sel. Bahan makanan yang kaya vitamin D adalah
susu. Untuk penyerapan Vitamin D yang baik diperlukan adanya garam empedu.
3.
Vitamin E ; berfungsi sebagai anti
oksida alamiah. Umumnya bahan makanan kacang-kacangan atau biji-bijian
khususnya bentuk kecambak, mengandung vitamin E yang baik.
4.
Vitamin K ; berfungsi dalam proses
sintesis protrombine yang diperlukan dalam pembekuan darah. Vitamin K terdapat
dalam konsentrasi tinggiu di dalam ginjal, paru-paru dan sum-sum tulang. Pada
penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak.
Vitamin yang larut dalam air adalah
vitamin C dan Vitamin B kompleks yaitu:
1.
Vitamin C ; yaitu asam
F.
Air
Air
merupakan unsur penting dalam tubuh, oleh karena 2/3 (kurang lebih 60-70%) dari
berat badan terdiri dari air. Dalam tubuh air berguna untuk membentuk cairan
tubuh dan mengangkut zat-zat gizi ke bagian-bagian tubuh. Pembakaran zat-zat
gizi dalam tubuh menyebabkan naiknya suhu tubuh. Untuk menurunkan panas pada
hingga menjadi normal kembali, badan berkeringat dan keringat ini menguap.
Sebagai
komponen terbesar, air memiliki manfaat yang sangat penting bagi tubuh:
1. Sebagai
media trasportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme, hormon ke organ
sasaran pembuangan.
2. Mengatur
temperatur tubuh terutama selama berlangsungnya aktifitas fisik.
3. Mempertahankan
keseimbangan volume darah.
4. Membangun
sel-sel jaringan tubuh.
G.
Serat
Kasar
Yang
termasuk kedalam serat kasar adalah sayur dan buah. Sayur dan buah dianggap
sumber penting mineral, serat dan vitamin, berbagai vitamin B-kompleks dan
vitamin C. Warna hijau tua pada sayuran dapat dijadikan indikasi tentang adanya
zat besi, karotin dan serat yang banyak. Adapun buah-buahan yang masih
muda dapat di hargai karena serat dan
miniral yang dikandungnya dan juga memberi kerenyahan yang lain pada hidangan.
Kekurangan serat dapat mengakibatkan penyakit jantung, kangker usus, susah
buang air besar dan lain-lain. Serat berguna:
1. Membantu
kelancaran buang air besar.
2. Memudahkan
proses pencernaan
2.2.
PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan adalah proses pemecahan makanan
dalam tubuh sehingga menghasilkan zat yang siap diserap oleh usus halus yang
selanjutnya digunakan oleh tubuh untuk berbagai kebutuhan. Urutan yang dialami
atau proses yang berlangsung dalam tubuh:
A. Pencernaan dan penyerapan karbonhidrat
1. Di
mulut; Secara mekanik makanan akan dipecah/diperkecil oleh gerak mekanik gigi. Selanjutnya
berlangsung pencernaan secara kimiawi, yaitu enzim ptialin (amilase ludah) akan
memecah polisakarida (amilum, glikogen, dekstrin) menjadi disakarida berupa
maltosa. Lalu, enzim maltase akan memecah maltosa menjadi glukosa
(monosakarida). Makanan punmasuk kelambung.
2. Di
lambung; secara mekanik makanan akan dilembutkan dengan gerakan mekanik
lambung, sedangkan pencernaan kimiawi melanjutkan proses pencernaan di mulut.
Seterusnya, makanan akan masuk ke usus halus.
3. Di
usus halus; gerakan peristaltik usus halus akan lebih menghaluskan makanan,
sedangkan secara kimiawi enzim amilase akan mengurai karbohidrat menjadi
glukosa, fruktosa dan galaktosa, enzim sukrosa mengurai sakrosa menjadi
fruktosa dan galaktosa, enzim maltosa mengurai maltosa menjadi glukose, enjim
laktase mengurai lactose menjadi glukose dan galaktose. Selanjutnya, semua
karbohidrat dalam bentuk glukosa (monosakarida) diserap oleh dinding usus
halus, sedangkan sisa makanan yang tak terserap akan masuk ke usus besar.
B.
Pencernaan dan penyerpan lemak
1. Di
mulut; pencernaan mekanik oleh gigi. Selanjutnya makanan masuk ke lambung.
2. Di
lambung; Pencernaan mekanik oleh gerakan lambung, sedangkan secara kimiawi
enzim lipase (tributirase) akan mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Di
usus halus; Pencernaan mekanik oleh pristaltik usus, sedangkan pencernaan
kimiawinya adalah enzim lipase mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol
(lanjutan dari lambung), getah empedu (berupa garam cholat) yang di hasilkan
oleh empedu yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak, sehingga
menjadi emulsi yang dapat diserap oleh usus halus.
C.
Pencernaan
dan penyerapan protein
1. Di
mulut; pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak terjadi pencernaan secara
kimiawi.
2. Di
lambung; Gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis, sedangkan pencernaan
kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptida mengurai
polypepida menjadi asam amino.
Hasil
akhir proses pencernaan, karbohidrat dalam bentuk hexose/glukosa (monosakarida),
lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein dalam bentuk asam
amino, akan diangkut ke seluruh tubuh melalui sistim peredaran darah. Adapun
makanan yang tidak dapat diserap oleh usus halus akan masuk ke dalam usus
besar, dalam usus besar terjadi
penyerapan air, vitamin dan mineral, sedangkan sisanya di buang kedalam
feses atau tinja.
Lama
pencernaan dipengaruhi oleh jenis makanan. Karbohidrat memerlukan waktu 2 jam,
lemak 5 jam dan protein 3 jam. Waktu rata-rata makanan berada dalam lambung
sampai nmeninggalkan lambung kurang lebih 3 jam. Kecepatan penyerapan
(absorbtion rate) zat gizi di pengaruhi oleh:
1. Digestibility
(daya cerna)
2. Komposisi
zat gizi
3. Keadaan
“normalitas” membra mukrosa usus halus
4. Status
kelenjar endokrin atau hormon
5. Masukan
vitamin yang adekuat, khususnya vitamin B kompleks untuk karbohidrat.
Secara umum dikatakan bahwa glukosa
dan galaktosa diserap lebih cepat dibanding fruktosa. Protein hewani lebih
mudah dan lebih cepat diserap di banding protein nabati.
MEKANISME URUTAN PENCERNAAN MAKANAN
PENCERNAAN
|
KARBOHIDRAT
|
LEMAK
|
PROTEIN
|
||
Mulut
|
Mekanik :
|
Gigi :
Memperkecil
makanan
|
Gigi:
Memperkecil
makanan
|
Gigi:
Memperkecil
makanan
|
|
Kimiawi :
|
Enzim ptialin
:
Polis :
Disakarida : Enzim Maktase : Disakarida : Monosakarida
|
Tidak
ada
|
Tidak ada
|
||
Lambung
|
Mekanik :
|
Gerak Lambung
: makanan halus
|
Gerak halus :
makanan halus
|
Gerak lambung
:makanan halus
|
|
Kimiawi :
|
Melanjutkan
pencernaan dari mulut
|
Enzim Lipase :
Lemak : Asam Lemak, Gliserol
|
Enzim Pepsin :
Protein : pepton, asam amino
|
||
Usus
halus
|
Mekanik :
|
Peristaltik :
makanan halus
|
Peristaltik :
makanan halus
|
Peristaltik :
makanan halus
|
|
Kimiawi
|
Enzim
Amilase.KH : Glosa, frutosa, galaktosa.
Enzim Sukrosa
: Sukrosa : Fruktosa, Galaktosa.
Enzim maltosa
: Maltosa : Glukosa.
Enzim Laktase
: Laktose, Glukosa. Galaktose.
|
Enzim Lipase.
Lemak : Asam lemak gliserol.
Getah Empedu : Menurunkan tegangan permukaan.
|
Enzim
Peptidase Polypeptida Asam amino.
|
||
PENYERAPAN
|
Glukosa
|
Asam Lemak dan
Gliserol
|
Asam Amino
|
2.3.
METABOLISME
Guyton
(1991:160) mendifinisikan metabolisme sebagai prosses kimia yang memungkinkan
sel-sel untuk dapat melangsungkan
kehidupan. Pengertian lain metabolisme adalah seluruh perubahan kimiawi yang
terjadi dalam tubuh atau bereaksiya zat gizi dengan oksigen sehingga terbentuk
tenaga (energi) dan terbentuk pula sisa pembakaran CO2.
Makanan
masuk kedalam tubuh, selanjutnya dalam tubuh terjadinya proses metabolisme
untuk menghasilkan energi yang di perlukan untuk kerja (kontraksi otot) juga
dihasilkan cadangan energi yang disimpan dalam tubuh berupa glikogen dan lemak.
Selanjutnya proses metabolisme juga menghasilkan limbah berupa air, karbon
dioksida, urea, dan asam laktat yang selanjutnya di buang melalui urine,
keringat dan pernafasan. Metabolisme mengandung dua pengertian yaitu anabolisme
(sintesa atau proses pembentukan) dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme
berlangsng secara serempak. Aktifitas katabolisme meningkat pada saat orang
bekerja karena diperlukan sejumlah energi, sedangkan aktifitas anabolisme
meningkat pada saat anabolisme untuk mengadakan reparasi dan penyimpanan
cadangan energi.
Haruslah
dapat dibedakan antara bahan makanan dan zat makanan (juga di sebut zat-zat
gizi atau nutrien). Zat-zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan
tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan ialah
apa yang dapat dibeli, dimasak, dan disusun menjadi hidangan. Contoh dari bahan
makanan antara lain beras, jagung, daging, telur dan ikan. Zat-zat makanan
dikenal berupa karbohidrat atau hidrat arang, protein atau zat putih telur,
lemek, vitamin-vitamin dan mineral.
Setelah
dikonsumsi didalam alat pencernaan, bahan makanan diurai menjadi berbagai zat
makanan atau zat gizi. Zat makanan inilah yang diserap melalui dinding usus dan
masuk kedalam cairan tubuh. Jika tubuh tidak mendapat cukup zat-zat gizi maka
fungsi-fungsi itu akan terganggu dan terhambat. Pengaturan metabolisme zat-zat
gizi dilakukan melalui beberapa mekanisme yang langsung mempengaruhi dan
mengatur berbagai organik di dalam tubuh.
1.
Metabolisme Karbohidrat
a. Pencernaan
makanan secara umum
Makanan
di kunyah dalam rongga mulut, dipotong-potong dengan gigi geligi dan dicampur
dengan air liur (saliva) yang dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah
(glandula pariotis, glandula maksillaris dan glandula sublingualis).
Selanjutnya makanan berbentuk gumpalan (bolus) ditelan melalui oesopphagus
(keronggkongan) masuk kedalam lambung (ventriculus) melalui bagian yang disebut
cardia.
Penyerapan
karbohidrat, dimulai dalam dua denum, setelah terbentuk hasil pecernaan
monosakarida. Monosakarida yang dihasilkan dalam bentuk glukosa, fruktosa, dan
galaktosa, semuanya termasuk molekul yang mengandung enam buah atom atau karbon
disebut heksosa.
Kadar
glukosa didalam darah diatur secara otomatis oleh sel-sel hati. Kalau kadar
glukosa darah meningkat maka sel hati akan mengubahnya sebagian menjadi
glikogen dan disimpan didalam sel-sel tubuh. Melalui dinding usus karbohidrat
terdapat sebagi glukosa didalam aliran darah, dan melalui vena portae dialirkan
ke hati. Didalam organ ini sebagian dari glukosa diubah kedalam glikogen dan
kadar-kadar gula darah diusahakan dalam batas-batas konstan. Karbohidrat yang terdapat
dalam saluran darah, praktis hanya dalam bentuk glukosa karena fruktosa dan
galaktosa telah diubah menjadi glukosa lebih dahulu.
2.
Metabolisme Zat Lemak
Lemak
yang terdapat didalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga
mulut karena tidak ada enzim yang dapat memecahkannya. Metabolisme lemak
dimulai dari proses hidrolisa yang menghasilakan gliserol dan asam lemak.
Gliserol mengalami serentetan peristiwa-peristiwa kimiawi yang terakhir dengan
pengubahan gliserol kedaam glikogen.
Didalam
deudenum lemak di pecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas.
3.
Metabolisme Protein
Protein
merupakan zat gizi yang sangat penting. Karena paling erat hubungannya dengan
proses-proses kehidupan. Semua hajat hidup sel berhubungan dengan zat gizi
protein. Nama protein berasal dari kata yunani yang artinya “pertama atau yang
penting”.
Didalam
sel protein terdapat sebagai protein struktural yang merupakan bagian intergral
dari struktur sel dan tidak dapat dietraksi tanpa menyebabkan disentregrasi sel
tersebut. Molekul protein mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Unsur khusus yang terdapat didalam protein tidak terdapat dalam
molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam analisa bahan
makanan dianggap bahwa N berasal dari protein.
Protein
diserap melalui dinding usus sebagai asam-asam amino dan dialirkan melalui vena
portae. Asam amino hasil pencernaan tersebut hampir seluruhnya dapat diserap
dengan cepat,dalam cairan darah. Asam-asam amino itu cepat pla diambil oleh
sel-sel jaringan. Sehingga kenaikan kadar asam amino dalam cairan darah hanya
sedikit sekali. Meskipun baru makan sejumlah besar bahan makanan dari daging.
Asam
amino terutama di pergunakan untuk pembentukan jaringan baru atau menggantikan
jaringan yang rusak, seperti ephitel alat pencernaan, kulit, enzim dan
sebagainya. Sebagian dari asam amino itu dipecah didalam sel-sel untuk
disintesa kembali guna keperluan zat-zat lain khususnya menghasilkan energi.
Zat-zat yang baru dibentuk itu mungkin masih mengandung unsur nitrogen, tapi
mungkin pula tidak mengandungnya.
Persenyawaan
yang tidak lagi mengandung nitrogen dapat diubah menjadi glikogen dan glukosa,
untuk selanjutnya mengalami pembakaran
seperti karbohidrat, atau dapat pula disintesa menjadi asam lemak, untuk
selanjutnya mengikuti proses-proses metabolisme lemak. Atas daras kedua
kemungkinan jalan yang ditempuh oleh asam amino ini, dapat dibedakan menjadi
asam amino glikogenik dan asam amino ketogenik. Ada pula asam amino yang tidak
dapat digolongkan kedalam salah satu dari kedua kemungkinan itu, karena
mengalami proses yang berlainan, tidak melalui pembentukan klikogen maupun
lemak.
4.
Pembuangan Zat Sisa (Ekresi)
Metabolisme
zat-zat makanan menghasilkan energi, ikatan-ikatan kimia yang berguna dan juga yang
tidak berguna harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat sisa yang paling terjadi
ialah CO dan HO, yang dihasilkan pada metabolisme karbohidrat lemak maupun
protein. Pemecahan protein menghasilkan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen.
Zat-zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuh ialah:
a. Karbohidrat
(CO2)
b. Air
c. Zat-zat
sisa yang mengandung nitrogen seperti ureum, garam-garam amonium dan asam urat.
d. Zat-zat
mineral yang berlebihan atau tidak terpakai sistem ekresi untuk membuang
zat-zat sisa melalui paru-paru, ginjal, kulit dan juga melalui pelepasan
(anus).
Didalam
paru-paru oksigen (O2) diikat oleh hemoglobin sambil melepaskan
karbon dioksida (CO2) yang terjadi sewakyu proses-proses
metabolisme, diangkut dari jaringan-jaringan ke paru-paru oleh darah.
Hemoglobin
yang terdapat di dalam sel darah memegang peranan penting dalam mekanik
kimiawai dari proses pengangkutan ini. Di paru-paru oksigen (O2)
diikat oleh hemoglobin sambil melepaskan karbon dioksida (CO2).
Sedangkan didalam jaringan-jaringan oksigen dilepaskan dan karbon dioksida yang
diikat.
Dalam
proses ini hemoglobin tetap ada dalam sel darah merah, sedangkan oksigen dan
karbon dioksida keluar atau masuk melalui dinding sel darah merah mengadakan
reaksi kimiawi dengan hemoglobin. Kadar karbon dioksida yang menyebabkan
perubahan pH dara. Secara otomatis mengatur kegiatan pernapasan, sehingga
dengan demikian mengatur pula instensitas pembuangan sisa metabolik karbon
dioksida ini.
Bersama
karbon dioksida, dikeluarkan pula uap air dari paru-paru. Ini dapat kita
lihatjika kita bernafas menghembus permukaan kaca itu sehingga menjadi suram.
Jika pagi hari sangat dingin, uap air yang dihembuskan dalam pernafasan
mengembun diudara, sehingga dapat dilihat.
Pembuangan
uap air dari paru-paru ini akan tetap efektif selama suhu badan lebih tinggi
dari pada suh udara luar, meskipun keadaan udara luar sudah jenuh dengan uap
air. Jika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu badan dan udaranya jenuh oleh
uap air, kita akan merasa sesak nafas. Karena uap air tidak dapat lagi
dikeluarkan dari paru-paru.
Sedangkan ginjal merupakan alat
yang sangat penting untuk pembuangan sisa-sisa metabolik dan zat -zat lain yang tidak di perlukan malahan
berbahaya bagi tubuh. Zat-zat yang hendak dibuang pada umumnya larutan dalam
air, sehingga disamping membuang zat-zat sisa dikeluarkan pula air melalui
ginjal. Zat-zat sisa yang tidak mudah larut oleh tubuh diubah dahulu menjadi
ikatan yang lebih mudah larut, sebelum dibuang melalui ginjal.
Ekresi
yang dikeluarkan ginjal yaitu air seni, berlangsung terus menerus dan ditampung
dalam kantong kencing untuk dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu. Ada hubungan
erat antara jumlah air yang di buang melalui ginjal, paru-paru dan kulit.
Penambahan pembuangan air melalui alat yang satu disertai oleh pengurangan
pembuangan melalui alat lainnya. Untuk melarutkan zat-zat sisa yang dibuang
melalui ginjal, air seni tidak boleh kurang dari setengah liter seharinya.
Faktor yang mempengaruhi volume pembuangan air melalui ginjal diantaranya sebagai
berikut:
a 1. Jumlah
zat sisa yang harus dibuang melalui ginjal
b 2. Adanya
zat-zat yang merangsang atau menghambat pengeluaran dan pembentukan air seni,
seperti diurettika dan sebagainya.
c 3. Pengeluaran
air melalui jalan lain, misal melalui kulit, paru-paru dan juga melalui lubang
pelepasan.
d 4. Keadaan
kesehatan ginjal itu sendiri.
e 5. Banyaknya
air yang diminum.
Makanan
yang terlalu banyak mengandung protein merupakan beban yang berat bagi ginjal
yang kurang sehat. Berbagai macam garam mineral yang kelebihan. Zat-zat organik
yang tidak diperlukan badan dan kelebihan beberapa vitamin dibuang pula melalui
ginjal, sehingga terdapat dalam air seni.
Ekresi
vitamin-vitamin tertentu dalam air seni sering dijadikan tanda bahwa cukup
mengandung vitamin-vitamin tersebut. Malahan kelebihan sehingga dibuang
sebagian. Kelainan pada susunan air seni dapt pula dijadikan petunjuk kesehatan
badan.
Keringat
yang dibuang pada permukaan kulit sebagian besar terdiri atas air. Fungsi utama
dari pembentukan keringat itu adalah pengaturan suhu, tetapi bersama dengan air
dikeluarkan pula garam-garam dan zat-zat organik tertentu, sehingga
kelenjar-kelenjar keringat merupakan organ ekresi.
1. Penggolongan
zat makanan terdiri atas:
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Air
e. Mineral
f. vitamin
2. Pencernaan
adalah proses pemecahan makanan dalam tubuh sehingga menghasilkan zat yang siap
diserap oleh usus halus yang selanjutnya digunakan oleh tubuh untuk berbagai
kebutuhan.
3. Metabolisme
adalah seluruh perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh atau bereaksinya zat
gizi dengan oksigen sehingga terbentuk tenaga (energi) dan terbentuk pula sisa
pembakaran CO2.
11. Dra.
Ny. Kartini, M.Pd. 2009. Gizi dan Ilmu Gizi. Banda Aceh : Halaman 29-71.
22. Joko
Pekik Irianto. 2007. Panduan Giji Lengkap Keluarga Dan Olahraga.Yokyakarta :
Andi. Halaman 29-34.
33. Purwosoedarmo.
1984. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat. Halaman 67-72.
44. Gizi
dan Kesehatan. 2007. Halaman 29-46.
55. Djoko
Pekik Iriyanto. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga Dan Olahraga. Yokyakarta :
Andi. Halaman 35-41.
66. Purwosudarmo.
1984. Halaman 72-74.