Rabu, 28 Desember 2016

SISTEM INDRA (SISTEM PERASA)



A.INDRA PENGLIHATAN
a.   Organ okuli assesoria
       Organ okuli assesoria (alat bantu mata), terdapat di sekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari:
       Kavum orbita, merupakn rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah ke depan, dan ke dalam. Dindingrongga mata di bentuk oleh tulang: Os frontalis, Os zigomatikum, Os sfenoidal, Os etmoidal, Os palatum, Os lakrimal.
       Supersilium (alis mata) merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan dan sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik.
       Palpebra (kelopak mata) merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depat bulbus okuli. Kelopak mata atas lebih lebar dari kelopak mata bawah. Kelopak mata terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Fungsinya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup membuka mata).
       Aparatus lakrimalis (air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferio. Melalui duktus ekskretorius lakrimalis masuk kedalam sakus kongjungtiva. Melalui bagian depan bola mata terus ke sudut tengah bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke  duktus nasolakrimalis terus ke meatus nasalis inferior.
       Muskulus okuli (otot mata) merupakan otot ekstrinsik mata, terdiri dari 7 buah otot, 6 buah otot di antaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.
·         Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak mata.
·         Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
·         Muskulus rektus okuli inferior (otot di sekitar mata), fungsinya untuk menutup mata.
·         Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), fungsinya menggerakkan mata dalam (bola mata).
·         Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.
·         Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan ke luar.
       Konjungtiva. Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan lapisa mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi.
b.    Okulus
       Okulus (mata) meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting dari organ visus.
1.    Tunika okuli
Tunika okuli terdiri dari;
a.    Kornea, merupakan selaputyang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membra pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 subtansi propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endotelium.kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke sklera disebut sclero corneal junction.
 
Gambar: Struktur mata.

b.    Sklera, merupakan lapisan fibrosa yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata. Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva.
2.    Tunika vaskulosa okuli 
Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian yaitu:
a.    Koroid, merupakan selaput yang tipis dan lembap merupakan bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.
b.    Korpus siliaris, merupakan lapisan yang tebal, terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin, korpus siliaris terdiri dari orbikulus siliaris, korona siliaris, dan muskulus siliaris. Fungsinya untuk terjadinya akomodasi. Pada proses melihat, muskulus siliaris harus berkontraksi.
c.    Iris, merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12mm, tebal 12 mm, di tengah terletak bagian berlubang yang disebut pipil. Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk kemata. Bagian belakang dari ujung iris menempel pada lensa mata, sedangkan ujung tepinya melanjut sampai ke korpus siliaris. Pada iris terdapat 2 buah otot: muskulus sfingter pupila pada pinggir iris, dan muskulus dilatator pupila terdapat agak ke pangkal iris dan banyak mengandung pembuluh darah dan sangat mudah terkena radang, bisa menjalar ke korpus siliaris.
3.    Tunika nervosa
Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina. Retina dibagi atas 3 bagian:
a.       Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata.
b.      Pars siliaris, merupakan lapisan yang di lapisi bagian dalam korpus siliar.
c.       Pars iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.
            Retina terdapat di bagian belakang yang berlanjut sampai ke nervus optikus. Secara histologi retina terdiri dari 10 lapisan.
1.    Lapisan 1, lapisan berpigmen
2.    Lapisan 2, 4 dan sebagian 5, lapisan fotoreseptika
3.    Lapisan 5 (sisa) 6,7, 8, 9, merupakan lapisan neuron
4.    Lapisan 3 dan 10, sebagai lapisan penunjang

B.  INDRA PENDENGARAN        
a.    Telinga bagian luar
Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara yang datang dari luar masuk kedalam telinga.
Meatus akustikus eksterna (liang telinga). Saluran penghubung aurikulade dengan membran timpani, panjangnya kurang labih 2,5 cm, terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum.
Membran timpani antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang di         sebut membran timpani.
b.    Telinga bagian tengah
       Kavum timpani, rongga di dalam tulangtemporalis yang didalamnya terdapat 3 buah tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, dan stapes yang melekat pada bagian dalam membran timpani. Bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis.
      Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas, terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa, merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani. 

       Tuba auditiva eustaki. Saluran tulang rawan yang panjangnya kurang lebih 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilasi oleh lapisan mukosa.
c           c.    Telinga bagian dalam
       Telinga bagian dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran, dan alat pendengar ini disebut labirin.



Labirintus osseous, serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan yang dinamakan perilimfe.
1.    Vestibulum. Bagian tengan labirintus osseous pada vestibulum ini membuka fenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima muara kanalis semisirkularis.
2.    Koklea. Koklea berbentuk seperti rumah siput, pada koklea ini ada 3 pintu yang menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum timpani dan dengan kanalis koklearis.
3.    Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%; kanalis semisirkularis superior, kanalis semisirkularis posterior, dan kanalis semisirkularis lateralis.
Labirintus membranosus, terdiri dari:
1.    Utrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada tempatnya oleh jaringan ikat. Di sini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagian depan dan sampingnya ada daerah yang lonjong disebut makula akustika utrikulo. Pada dinding belakang utrikulus ada muara dari duktus semisirkularis dan pada dinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus.
 
Gambar: telinga dalam atau labirin.
2.    Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian depan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempat terdapat nervus akustikus.
3.    Duktus semisirkularis. Ada tiga tabung selaput semisirkularis yang berjalan dalam kanalis semisirkularis (superior, posterior, dan lateralis).
4.    Duktus koklearis merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah membuat batas pada koklea timpani.

C.INDRA PENCIUMAN
       Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius. Serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung di kenal dengan olfaktori. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus, terjalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil. Saraf olfaktorius terletak di atas lempeng tulang etmoidalis.
       Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lendir. Pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf pembau. Kalau kita bernapas lewat hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita isap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasali. Pada konka nasali terdapat tiga pasang karang hidung:
1.    Konka nasali superior.
2.    Konka nasali media.
3.    Konka nasali inferior.
Di sekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang di sebut sinus para nasali yang terdiri dari:
1.    Sinus maksilaris (rongga tulang hidung)
2.    Sinus sfenoidalis (rongga tulang baji)
3.    Sinus frontalis (rongga nasali inferior)
Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir dari sinus para nasali akan keluar. Jika tidak dapat mangalir ke luar akan menjadi sinusitis.
D.      INDRA PENGECAP
Lidah terdiri dari dua kelompok yaitu otot intrinsik melakukan gerak halus dan otot ekstrinsik yang melaksanakan gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar mulut, ujung serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan kesegala arah.
Lidah terbagi menjadi:
1.    Radiks lingua (pangkal lidah).
2.    Dorsum lingua (punggung lidah).
3.    Apeks lingua (ujung lidah).
Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yang disebut frenulum lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembap. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papil-papil, terdiri atas tiga jenis yaitu:
1.    Papila sirkumvalata, ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf V.
2.    Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
3.    Papila filiformis, merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecap adalah puting pengecap yang sangat bayak terdapat di dalam dinding papila sirkumvalate dan filiformis.
       Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan yang sebenarnya. Lidah memiliki persarafan yang majemuk dari saraf hipoglosus (saraf otak XII) dan dipersarafi juga oleh saraf kranial VII (nervus fasialis) dan saraf IX (glosofaringeus) yang membawa impuls saraf. Kelenjar ludah mengeluarkan saliva kira-kira ½ liter dalam 24 jam untuk mengolah enzim amilase, sebagai katalisator dalam perubahan karbohidrat menjadi monosakarida dan disakarida.
Bagian-bagian lidah:
1.    Rasa pahid terdapat pada pangkal lidah.
2.    Rasa manis terdapat pada ujung lidah.
3.    Rasa asin terdapat pada ujung samping kiri dan kanan lidah.
4.    Rasa asam terdapat pada samping kiri dan kanan lidah.


  • Gambar: Pucuk pengecap dan zona pengecapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar