Kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah
yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tampa melewati duktus atau saluran dan
hasil sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar
hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Berasal dari sel-sel epitel yang
melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan
membentuk sebuah kelenjar endokrin, tubuh dan berkembang dalam pembuluh
kapiler. Zat yang dihasilkan disebut hormon, dialirkan langsung kedalam darah.
Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya
selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada
di bawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut sistem umpan balik
negatif. Misalnya, hipofise terhadap hormon seks yang dihasilkan oleh gonad,
hipofise pars anterior menghasilkan gonadotropin yang merangsang kelenjar gonad
menghasilkan hormon seks. Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin beberapa
macam. Zatyang secara fungsional dapat dikualifikasikan sebagai hormon kimia
dikatagorikan sebagai hormon organik.
Adapun
fungsi kelenjar endokrin adalah :
1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam
darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu.
2. Mengontrol
aktifitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang
pertumbuhan jaringan.
4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan
absorpsi glukosa pada usus halus.
5. Memengaruhi
metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral, dan air.
Gambar: Lokasi kelenjar endokrin pada wanita dan pria
Hormon
yang bermolekul besar (polipeptida dan protein) tidak dapat menembus sel dan
bekerja pada permukaan sel. Hormon yang bermolekul kecil (hormon steroid dan
tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spektrum sel-sel sasaran yang lebih luas,
menembus membran sel berkaitan dengan reseptor protein.
A.
KELENJAR HIPOFISE
Kelenjar hipofise
terdiri dari dua lobus yaitu:
1.
Lobus anterior
Lobus
anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai
zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
a. Hormon
somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
b. Hormon
tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon
tiroksin.
c. Hormon
adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
d. Hormon
gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormone (FSH) yang merangsang
perkembangan folikel Graaf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam
testis.
e. Luteinizing
hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan
testosteron dalam testis.
f. Interstital
cell stimulating hormone (ICSH).
2.
Lobus posterior
Lobus posterior disebut juga
neurohipofise, mengeluarkan 2 jenis hormon:
a. Hormon
antidiuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal, membuat
kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
b. Hormon
oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar
tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang sfenoid.
B. Kelenjar
tiroid
Terdiri
atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea disebelah depan. Kelenjar ini
merupakan kelenjaryang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada
dinding laring. Atas pengaruh hormon yang di hasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun
fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur
kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera,
cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa
yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini
berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi
kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan
susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur
penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbon dioksida.
Kelainan tiroid yaitu:
1.
Hipertrofi atau hiperplasia fungsional:
a. Struma
difosa toksik, hipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon
tiroid yang berlebihan dalam darah.
b. Struma
difosa nontoksik
·
Tipe endemik : kekurangan yodium kronik,
air minum kurang mengandung yodium disebut gondok endemik.
·
Tipe sporadik: pembesaran difusi dan
struma di daerah endemik. Penyebabnya suatu stimulus yang tidak diketahui.
2. Hipotiroidisme,
kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sistensis dari
hormon tiroid menjadi insufisiensi atau berkurang, bila permanen dan kompleks
disebut atiroidisme.
a. Kretinisme,
hipotiroidisme berat, pada anak lidah tanpak tebal, mata besar, suara serak,
kulit tebal dan ekspresi seperti orang bodoh.
b. Miksedema
juvenil, terjadi pada anak sebelum akil balik, anak cebol, pertumbuhan tulang
terlambat dan kecerdasan kurang.
c. Mikedema
dewasa, gejalanya nonspesifik, timbulnya perlahan, konstipasi, tidak tahan
dingin dan otot tegang.
3. Neoplasma
(tumor jinak), adenoma tiroid bekerja secara otonom dan tidak dipengaruhi oleh
TSH. Bisamenjadi toksin adenoma dan karsinoma.
4. Tumor
ganas (maligna), dimulai dari folikel tiroid dengan karakteristik tersendiri
yang memungkinkan terjadi lipoprofil (karsinoma) metastase. Jenisnya: karsinoma
papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik.
C. Kelenjar
Paratiroid
Kelenjar
ini terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher,
kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan
hormon paratiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
D. Kelenjar
Timus
Terletak
di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjartimus hanya dijumpai pada
anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira
setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus.
Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih
sedikit. Ukurangya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut
lagi.
E. Kelenjar
Suprarenalis/Adrenal
Kelenjar
suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan
kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal
ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1.
Bagian luar yang berwarna kekuningan
menghasilkan kartisol yang disebut korteks.
2.
Bagian medula menghasilkan adrenalin
(epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin).
Beberapa
hormon penting yang disekresi oleh korteks adrenal adalah, hidrokortison,
aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme,
pertumbuhan fungsi ginjal, dan kondisi otot.
F.
Kelenjar pienalis
Kelenjar
pienalis (epifisen) ini terdapat didalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah
seperti sebuah cemara. Fungsinya belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi internal dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
Fisiologi kelenjar pienalis.
Mekanisme kelenjar insulin:
1. Meningkatkan
transpor glukosa dalam sel/jaringan tubuh.
2. Meningkatkan
transpor asam amino kedalam sel.
3. Meningkatkan
sintesis protein di otak dan hati.
4. Menghambat
kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan meningkatkan sintesis lipid.
5. Meningkatkan
pengambilan kalsium dari cairan sekresi.
G. Kelenjar
Pankreatika
Kelenjar
ini terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukosa sedangkan
sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk
pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut
dicerna oleh enzim-enzim pencernaan
protein.
H. Kelenjar
Kelamin
Kelenjar
testis terdapat pada pria, terletak pada skrotum dan menghasilkan hormon
testosteron. Fungsi hormon testosteron menentukan sifat kejantanan, misalnya
adanya jenggot, kumis jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani
(spermatozoid), serta mengkontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar
ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormon progesteron dan estrogen. Hormon ini
dapat memengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya
pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar