Berdasarkan
Drs.H.Syaifuddin,AMK (2006:274-281
Pembagian
susunan saraf:
Susunan
saraf pusat
1. Medula spinalis
Meningen
Meningen (selaput otak) adalah selaput yang
membungkus otak dan sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf halus
yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebropinalis),
memperkecil benturan atau getaran yang terdiri dari tiga lapisan.
Dura mater (lapisan luar) adalah selaput
keras membungkus otak dari jaringan ikat tebal dan kuat. Di bagi tengkorak
terdiri dari selaput tulang tengkorak dan dura mater propia di bagian dalam. Di
dalam kenalis vertebralis kedua lapisan. Dura mater pada tempat tertentu
mengandung rongga yang mengalir dara vena dari otak. Rongga ini dinamakan sinus
longitudinal superior, terletak di antara kedua henisfer otak.
Arakhnoid (lapisan tengah) merupakan
selaput halus yang memisahkan udara mater dengan pia mater membentuk sebuah
kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral.
Medula sepinalis terhenti setinggi di bawah lumbal I-II, terhadap sebuah
kantong berisi cairan, berisi saraf keluar dari medula sepinalis. Lokasi ini
dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut fungsi lumbal.
Pia meter (lapisan sebelah dalam)
merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak. Pia mater
berhubungan dengan arakhnoid melalui struktu-struktur jaringan ikat yangdi
sebut trabekel. Tepi falks serebri membentuk sinus longitudinal inferior dan
sinus sagitalis inferior yang mengeluarkan darah dari flaks serebri. Tentorium
memisahkan serebri dengan serebelum.
Sistem ventrikel terdiri dari beberapa
rongga dalam otak yang berhubungan satu sama lainnya kedalam rongga itu.
Pleksus koroid mengalirkan cairan (liquor serebrospinalis). Pleksus koroid di
bentuk oleh jaringan pembuluh darah kapiler otak tepi, bagian pia mater
membelok kedalam ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis. Cairan
serebrospinalis adalah hasil skresi pleksus koroid. Cairan ini bersifat akali
bening mirip plasma. Srikulasi cairan serebrospinalis. Cairan ini disalurkan
oleh pleksus koroid kedalam ventrikel yang ada di dalam otak kemudian cairan
masuk kedalam kenalis susum tulang belakang dan kedalam ruang subaraknoid
melalui ventrikularis.
Setelah melintasi ruangan seluruh otak
dan sumsum tulang belakang maka kembali kesirkulasi melalui granulasi arakhnoid
pada sinus (sagitalis superior). Perjalanan cairan serebrospinalis. Setelah
meninggalkan ventrikel lateralis (ventrikel I-II) cairan otak dan sumsum tulang
belakang menuju ventrikel III melalui foramen monroi dan terus ke ventrikel IV
melalui aquaduktus silvi cairan di alirkan ke bagian medial foramen magendi
selanjutnya kesisterna magma dan ke kanalis spinalis. Dari sisterna magma
cairan akan membasahi bagian-bagian dari otak. Selanjutnya, cairan ini akan
diabsorpsi oleh vili-vili yang terdapat pada arkhnoid. Cairan ini jumlahnya
tidak tetap, biasanya berkisar antara 80-200 cm, mempunyai reaksi alkalis.
Komposisi cairan serebrospinalis terdiri dari air, protein, glukosa, garam, dan
sedikit limposit, dan karbon dioksida.
Fungsi
cairan serebropinalis
1.
Melembabkan otak dan medula spinalis.
2.
Melindungi alat-alat dalam medula
spinalis dan otak dari tekanan.
3.
Melicinkan alat-alat dalam medula
spinalis dan otak.
2. Otak
Otak
terletak dalam rongga kranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang
mulanya memperlihatkan 3 gejala pembesar otak awal.
a.
Otak depan menjadi hemisfer serebri,
korpus striatus, palamus, serta hipotalamus.
b.
Otak tengah, tegmentum, krus serebrium,
korpus kuadrigeminus.
c.
Otak belakang, menjadi pons varoli,
medula oblongata, dan serebelum.
Firusa dan sulkus membagi hemisfer otak
menjadi beberapa daerah. Korteks serebri terlipat secara tidak teratur. Lekukan
di antara gulungan serebri di sebut sulkus. Sulkus yang paling dalam menbentuk
firus longitudinalis dan lateralis. Daerah atau lobus letaknya sesuai dengan
tulang yang berda di atasnya (lobus frontalis, temporalis, parientalis, dan
oksipitalis).
Fisura longitudinalis merupakan cela
dalam pada bidang medialateralis
memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis sebelah anterior dan lobus
parietalis sebelah posterior. Sulkus sentralis memisahkn lobus parietalis
sebelah posterior. Sulkus sentralis juga memisahkan lobus frontalis dari lobus
parietalis.
Gambar:
otak.
a.
Serebrum(otak besar)
Pada otak besar di
temukan beberapa lobus yaitu:
1.
Lobus frontalis, adalah bagian dari
serebrum yang terletak di depan sulkus sentralis.
2.
Lobus parietalis, terdapat di depan
sulkus sentral dan dibelakangi oleh korako oksipitalis.
3.
Lobus temporalis, terdapat di bawah
lateral dari fisura serebralis dan di depan lobuoksipitalis.
4.
Oksipitalis yang mengisi bagian belakang
dari serebrum.
Korteks
serebri selain di bagi dalam lobus dapat juga di bagi menurut fungsi dan banyaknya
area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara umum
korteks serebri di bagi menjadi 4 bagian:
1.
Korteks sensorik. Pusat sensasi umum
primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks
yang menagani suatu alat atua bagian tubuh tergantung pada fungsi alat yang
bersangkutan. Disamping itu juga korteks sensoris bagian fisura lateralis
menangani bagian tubuh bilateral lebih dominal.
2.
Korteks asosiasi. Tiap indera manusia,
kortek asosiasi sendiri merupakan kemampuan otak manusia dalam bidang
intelektual, ingatan, berpikir, ransangan yang di terima diolah dan di simpan
serta di hubungkan dengan data yang lain. Bagian anterior lobus temporalis
mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks.
3.
Koeteks motoris menerima inpuls dari
konteks sensorik, fungsi utamanya adalah kontribusi pada traktus piramidalis
yang mengatur bagian tubuh kontralateral.
4.
Korteks pre-frontal terletak pada lobus
frontalis berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian.
Pusat bicara. Kemampuan berbicara/bahasa
hanya terdapat pada manusia dan mempunyai pusat pada temporalis dan lobus
parietalis. Gangguan terhadap hubungan antara korteks berbicara sensorik dan
motoris maka akan timbul gangguan kemampuan untuk berbicara spontan.
Ganglia basalis. Kumpulan badan-badan sel
saraf di dalam diensafalon dan mesensefalon yang berfungsi pada aktifitas
motorik (menghambat tonus otot, menentukan sikap), gerakan dasar yang terjadi
otomatis seperti ekspresi wajah dan lenggang lenggok waktu berjalan.
Subtansi
putih teletak lebih dalam dan terdiri dari serabut saraf memiliki sel-sel pada
korteks. Pada hemisfer otak terdiri dari serabut saraf yang bergerak dari
korteks dan ke dalam korteks menyambung
berbagai pusat pada otak dengan sumsum tulang belakang.
Kapsula
interna terbentuk oleh berkas-berkas serabut motorik dan sensorik yang
menyambung korteks serebri dengan batang otak dan sumsum tulang belakang. Pada
saat melintasi subtansi kelabu, berkas saraf ini berpandu satu sama lain dengan
erat.
Fungsi
serebrum
1.
Menggigat pengalaman yang lalu.
2.
Pusat persarafan yang menangani,
aktifitas mental, akal, intelegensi, keinginan dan memori.
3.
Pusat menagis, buang air besar, dan
buang air kecil.
b.
Batang otak
batang
otak terdiri dari:
1. Diensefalon,
bagian batang otak paling atas terdapat di antara serebelum dengan
mesensefalon. Kumpulan dari sel saraf yang terdapat di bagian depan lobus
temporalis terdapat kapsul internal dengan sudut menghadap kesamping.fungsi
dari diensefalon:
a.
Vasokonstriktor, mengecilkan pembulu
darah.
b.
Respiratori, membantu proses persarafan.
c.
Mengontrol kegiantan refleks.
d.
Membantu kerja jantung.
2. Mesensefalon,
atap dari mesensefalon terdiri dari 4 bagian yang menonjol ke atas. 2 di
sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus inferior. Serat saraf okulomotorius
berjalan ke fental di bagian media. Serat nervus troklearis berjalan ke arah
dorsal menyilang garis tengah kesisi lain. Fungsinya:
a.
Membantu pergerakan mata dan mengangkat
kelopak mata.
b.
Memutar mata dan pusat pergerakan mata.
3. Pons
varoli, brakium pontis yang menhubungkan mesensefalon dengan pons paroli dengan
serebelum, terletak di depan serebelum di antara otak tengah dan medula oblogata.
Di sini terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernafasan dan reflek. Fungsinya:
a. Penghubung
antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula oblogata denga serebelum atau otak besar.
b. Pusat
saraf nervus trigeminus.
4. Medula
oblongata merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah yang
menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis. Bagian bawah medula oblongata
merupakan persambungan spinalis ke atas, bagian atas medula oblongata yang
melebar di sebut kanalis sentralis di daerah tengah bagian ventra oblongata.
Fungsi medula oblongata:
a. Mengontrol
kerja jantung
b. Mengecilkan
pembulu dara ( vasokontriktor).
c. Pusat
pernapasan.
d.
Mengontrol kegiatan refleks.
C.
Serebelum
Serebelum (otak kecil) terletak pada
bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan serebrum oleh fisura
tranvesalis di belakangi oleh pons varoli dan di atas medula oblongata. Organ
ini banyak menerima serabut aferen sensorik, merupakan pusat koordinasi dan
intergrasi.
Bentuk oval, bagian yang mengecil pada
sentral di sebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral di sebut hamisfer.
Serebelum berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior
(korpus retiformi). Permukaan luar serebelum berlipat-lipat menyerupai
serebelum tetapi lipatannya lebih kecil dan lebih teratur. Permukaan serebelum
ini mengandung zat kelabu.
Korteks serebelum di bentuk oleh subtansia
grisea, terdiri dari tiga lapisan yaitu granular luar, lapisan purkinye,
lapisan granular dalam. Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari serebrum
harus melewati serebelum.