Berdasarkan Drs.H.Syaifuddin,AMK
(2006:167-182)
Saluran
pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiakannya untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
Susunan
saluran pencernaan terdiri dari:
1. Oris (mulut)
Mulut atau oris adalah permulaan saluran
pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu 1) Bagian luar yang sempit atau
vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir, dan pipi; 2) Bagian rongga
mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mendibularis, di sebelah balakang bersambung dengan
faring.
Palatum,
terdiri atas 2 bagian yaitu:
a.
Palatum durum (palatum keras) yang
tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih
ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
b.
Palatum mole (palatum lunak) terletak di
belakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas
jaringan fibrosa dan selaput lendir.
Geligi
Geligi
ada 2 macam:
a.
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak
umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 21/2 tahun jumlahnya 20
buah disebut juga gigi susu, terdiri dari: 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4
buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi gerahang (molare).
b.
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada
umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 8 buah gigi seri (dens
insisivus), buah gigi taring (denskaninus) 18 buah gigi gerahang (molare), dan
12 buah gigi gerahang (premolare).
Fungsi gigi terdiri dari: gigi seri untuk
memotong makanan, gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang keras dan
liat, dan gigi gerahang gunanya untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong.
Lidah
Lidah dibagi atas tiga bagian, radiks
lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung lidah), dan apeks lingua (ujung
lidah). Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan
jangan masuk ke jala napas. Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putih-putih
pengecap atau ujung saraf pengecap. Frenulum lingua merupakan selaput lendir
yang terdapat pada bagian bawah kira-kira di tengah, jika lidah di
gerakkan ke atas tanpak selaput lendir.
Flika sublingua terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulum lingua, di sini
terdapat pula lipatan selaput lendir. Pada pertengahan filika sublingua ini
terdapat saluran dari glandula parotis, submaksilaris, dan glandula
subligualis.
Fungsi lidah adalah mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.
Kelenjar ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang
mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensonik.kelenjar
ludah ini ada 2 yakni: 1) kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris),
yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah; 2) kelenjar ludah
bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang terdapat di sebelah depan di bawah
lidah.
Kelenjar ludah (saliva) di hasilkan di
dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah
yaitu: 1) kelenjar parotis, letaknya di bawah depan telinga di antara prosesus
mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini
keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus
buksinator); 2) kelenjar submaksilaris, terletak di bawah rongga mulut bagian
belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat
dengan frenulum lingua; 3) kelenjar sublingualis, letaknya di bawah selaput
lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulu. Kelenjar ludah
disarafi oleh saraf-saraf taksadar.
Gambar: Kelenjar
saliva.
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari
rahang bawah (M. Mandibularis, os hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam
lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada
lidah. M. Genioglossus yang merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari
permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
2. Faring (tekak)
Faring merupakan organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan kerong-kongan
(esofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosil dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. Di sini terletak bersimpangan antara jalan napas
dan jalan makanan,letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga mulut dan rongga
mulut rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium.
Tekak
terdiri dari bagian superior ( bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian
media (bagan yang sama tinggi dengan
mulut), dan bagian inferior (bagan yang sama tinggi dengan laring). Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian
ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian inferior disebut
laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Menelan
(deglutision), jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan.
1. Esofagus (kerongkongan)
Esofagus merupakan saluran yang
menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya kurang lebih 25 cm, mulai dari
faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam
ke luar: lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak
di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui toraks
menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
2. Lambung (Ventrikulus)
Bagian
lambung terdiri dari:
a. Fundus Ventrikuli,
bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri osteum kardium dan
biasanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli,
setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
c. Antrum pilorus,
bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter
pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat di sebelah kanan
lambung, terbentang dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura
minor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikuli
menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang
dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
f. Osteum kardiak,
merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini
terdapat orifisium pilorik.
Susunan lapisan dari
dalam keluar, terdiri dari:
a.
Lapisan selaput lendir, apabila lambung
ini dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang disebut rugae.
b.
Lapisan otot melingkar (muskulus
aurikularis)
c.
Lapisan otot miring (muskulus obliqus)
d.
Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal)
e.
Lapisan jaringan ikat/serosa
(peritoneum).
Fungsi
lambung:
1.
Menampung makanandan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
2.
Getah cerna lambung yang di hasilkan:
a.
Pepsin, fungsinya memecah putih telur
menjadi asam amino (albumin dan pepton).
b.
Asam garam (HCI), fungsinya mengasamkan
makanan sebagai antiseptik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada
pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
c.
Renin fungsinya sebagai ragi yang
membengkukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasnogen dan protein
susu).
d.
Lapisa lambung jumlahnya sedikit memecah
lemak menjadi asma lemak yang merangsang sekresi getah lambung.
3. Usus halus
Usus halus atau intestinum minor adalah
bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir
pada sekum panjangnya kurang lebih 6m, merupakan saluran paling panjang tempat
proses pencernaan dan absorsip hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus
halus (lapisan mukosa [sebelah dalam], lapisan otot melingkar [M.sirkuler],
lapisan otot memanjang [M. Longitudinal] dan lapisan serosa [sebelah luar]).
Duodenum
Duodenum disebut juga usus 12 jari,
panjangnya kurang lebih 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada
lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum ini terdapat
selaput lendir, yang membukit disebut papila vateri. Pada papila vateri ini
bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus
wirsungi/duktus pankreatikus).
Jejunum dan ileum
Jejunum dan ileum mempunyai panjang
seitar kurang lebih 6 meter. Dua perlima bagian atas adalah (jejunum) dengan
panjang kurang lebih 23 meter dan ileum dengan panjang 4-5 m. Lekukan jejunum
dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan
peritonium yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
Gambar: Struktur
lambung.
Absorpsi
Absorpsi makanan yang sudah di cerna
seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 saluran yaitu pembulu
kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.
Fungsi
usus halus meliputi:
a.
Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna
untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b.
Menyerap protein dalam bentuk asam
amino.
c.
Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.
Di
dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
1.
Enterokinase, mengaktifkan enzim
proteolitik.
2.
Eripsin menyempurnakan pencernaan
protein menjadi asam amino.
a.
Laktase mengubah laktase menjadi
monosakarida.
b.
Maltose mengubah maltosa menjadi
monosakarida.
c.
Sukrose mengubah sukrosa menjadi
monosakarida.
4. Usus besar
Usus besar atau intestinum mayor
panjangnya kurang lebih 11/2 m, lebarnya 5-6 cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar: selaput lendir, lapisan otot
melingkar, lapisan otot memanjang, jaringan ikat. Fungsi usus besar adalah
menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, tempat fese.
Sekum
Di bawah sekum terdapat apendiks
vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga di sebut juga umbai cacing,
panjangnya 6 cm. Seluruhnya di tutupi oleh peritoneum mudah bergerak walaupun
tidak mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang
yang masih hidup.
Kolon asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah
abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati
melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksure hepatika, dilanjutkan
sebagai kolom transversum.
Apendiks (usus buntu)
Bagian dari usus yang muncul seperti
corong dari ujung sekum, mempunyai pintu keluar yang sempit tetapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Apendiks tergantung
menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor, terletak
horizontal di belakang sekum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang apendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi
dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon transversum
Panjangnya kurang lebih 38 cm, membujur
dari kolom asendens sampai kekolom desendens berada di bawah abdomen, sebelah
kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
Kolom desendens
Panjangnya kurang lebih 25cm, terletak di
bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis
sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolom sigmoid
Kolom sigmoid merupakan lanjutan dari kolom
desendens, terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya
menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
5. Rektum
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid
yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis
di depan os sakrum dan os koksigis.
6. Anus
Anus adalah bagian dari saluran
pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak
di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter:
·
Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja
tidak menurut kehendak.
·
Sfingter levator ani, bekerja juga tidak
menurut kehendak.
·
Sfingter ani eksternus (sebelah bawah),
bekerja menurut kehendak.
Fungsi
peritoneum
1.
Meutupi sebagian dari organ abdomen dan
pelvis
2.
Membentuk pembatas yang halus sehingga
organ yang ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergeseka.
3.
Menjaga kedudukan dan mempertahankan
hubungan organ terhadap dinding posterior abdomen.
4.
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
yang membantu melindungi terhadap infeksi.
Peritoneum
Peritoneum terdiri dari dua bagian yaitu
peritoneum pariental yang melapisi dinding rongga abdomen dan peritoneum
viseral yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga abdomen. Ruang yang
terdapat di antara dua lapisan ini disebut ruang peritonial atau kantong
peritoneum. Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan pada perempuan merupakan
saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga peritoneum, di dalam
peritoneum banyak terdapat lipatan atau kantong. Lipatan besar (omentum mayor)
banyak terdapat lemak yang terdapat di sebelah depan lambung. Lipatan kecil
(omentum minor) meliputi hati, kurvatura minor, dan lambung berjalan ke atas
dinding abdomen dan membentuk mesenterium usus halus.
Hati
Hati
atau hepar adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita,warnanya cokelat,
dan beratnya kurang lebih 11/2 kg. Leteknya, bagian atas
dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas 2
lapisan utama: permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma,
dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transversus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan
kanan dan kiri di bagian atas hati, selanjutnya hati dibagi 4 belahan: lobus
kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan lobus quadratus. Hati mempunyai dua jenis
peredaran darah yaitu arteri hepatika dan vena porta. Arteri hepatika, keluar
dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini
mempunyai kejenuhan 95%-100%, masuk ke
hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena,
akhirnya keluar sebagai vena hepatika. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis
dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya
ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil
oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah
diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm.
Fungsi hati:
1.
Mengubah zat makanan yang diabsorpsi
dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarkan sesuai
dengan pemakaianya dalam jaringan.
2.
Mengubah zat buangan dan bahan racun
untuk diekskresi dalam empedu dan urine.
3.
Menghasilkan enzim glikogenik glukosa
menjadi glikogen.
4.
Sekresi empedu, garam empedu dibuat di
hati, di bentuk dalam sistem retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
5.
Pembentukan ureum, hati menerima asam
amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk
urine.
6.
Menyiapkan lemak untuk pemecahan
terakhir asam karbonat dan air.
Perlekatan
peritoneal dan ligamentum hati:
1. Ligamentum
falsiformis, merupakan lipatan peritoneum berlapis ganda berjalan ke atas dari
umbilikalis menuju ke hati berjalan ke permukaan anterior dan superior hati.
2. Ligamentum
teres hepatis, berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada permukaan viseral
hati, bersatu dengan cabang kiri vena porta.
3.
Ligamen venosum, suatu pita fibrosa yang
merupakan sisa duktus venosus melekat pada cabang kiri vena porta, duktus
venosus tertutup menjadi pita fibrosa.
4.
Omentum minus, berasal dari tepi porta
hepatis dan fisura yang melewati ligamentum venosum dan berjalan ke bawah
menuju kurvatura minor lambung.
11. Kandung empedu
Sebuah kantong berbentuk terong dan
merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan
bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.
Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/ parietal, lapisan otot
bergaris, lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran mukosa.Duktus
sistikus, panjangnya kurang lebih 31/2 cm yang berjalan
dari lekuk empedu. Fungsi kantung empedu:
1.
Sebagai persediaan kantung empedu,
membuat getah empedu menjadi kental
2.
Getah empedu adalah cairan yang
dihasilakan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan
500-100cc. Sekresi digunakan untuk memecah lemak.
Gambar: Struktur hati.
Bagian-bagian
dari kantung empedu:
1.
Fundus Vesika felea, merupakan bagian
kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
2.
Korpus vesika felea, bagian dari kandung
empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
3.
Leher kandung kemih, merupakan leher
dari kandung empedu yaitu saluran pertama masuknya getah empedu ke kandung
empedu.
4.
Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih
33/4 cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung
dengan duktus hepatikus, membentuk saluran empendu ke duodenum.
5.
Duktus hepatikus, saluran yang keluar
dari leher.
6.
Duktus koledokus saluran yang membawa
empedu ke duodenum.
Fusura longitudinal memisahkan belahan
kanan dan kiri di bagian atas hati, selanjutnya hati di bagi 4 belahan: lobus
kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan lobus quadratus. Hati mempunyai dua jenis
peredaran darah yaitu: Artei hepatika, keluar dari aorta dan memberi 1/5
darah pada hati,darah ini mempunyai kejenuhan 95%-100%.Vena porta, yang
terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5
darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70%.
Kandung empedu dan struktur yang
berkaitan.
Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya
sangat mirip dengan kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm
mulai dari duodenum sampai ke limpa, dan beratnya rata-rata 60-90 gram.
Pankreas terbentuk pada vertebra lumbalis I dan II di balakang lambung.
Bagian dari pankreas: kaput pankreas,
terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang
melingkarinya. Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri menyentuh limpa.
Fungsi
pankreas:
1.
Fungsi eksokrin, membentuk getah
pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
2.
Fungsi endokrin, sekelompok kecil epitelium
yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama
membentuk organ endokrin yang menyekresikan insulin.
3.
Fungsi sekresi eksternal, cairan
pankreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di
intestinum.
4.
Fungsi sekresi internal, sekresi yang di
hasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah. Sekresinnya disebut hormon insulin dan hormon glukagon. Hormon
tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar